Beberapa hari yang lalu, seorang teman bertanya tentang kado apa yang kira-kira cocok dibungkuskan buat kekasihnya. Agak sedikit lucu, mengingat (setahu saya) hubungan mereka yang tidak kurang dari empat tahun sejak mereka masih berseragam putih-abu2.
Dalam masa sepanjang itu, bukankah tidak terlalu sulit untuk sekedar menerka apa yang sekiranya diinginkan oleh pasangan kita. Kemudian saya teringat tentang catatan saya yang berjudul "Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci" yang lebih dulu saya posting di Notes (Facebook). Bahwa bukanlah hal yang tidak mungkin untuk kita tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh pasangan kita, justru setelah bertahun-tahun kita mengenal dan dekat dengannya.
Dalam masa sepanjang itu, bukankah tidak terlalu sulit untuk sekedar menerka apa yang sekiranya diinginkan oleh pasangan kita. Kemudian saya teringat tentang catatan saya yang berjudul "Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci" yang lebih dulu saya posting di Notes (Facebook). Bahwa bukanlah hal yang tidak mungkin untuk kita tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh pasangan kita, justru setelah bertahun-tahun kita mengenal dan dekat dengannya.
Atau... malah bisa jadi juga kita bingung, justru karena kita sudah memberikan semua yang pernah diinginkannya sehingga sulit memilih mainan baru untuknya. Ah, jadi ikut bingung juga akhirnya...
Saya jadi berfikir dan melupakan dulu sejenak perut saya yang sedang berunjuk rasa karena belum terisi sedari siang. Lamat-lamat saya membayangkan, jika saja saya punya pasangan yang sudah sangat lama saya kenal dan mengingat bahwa hampir semua mainan yang pernah saya ingini sudah saya dapatkan. Beberapa menit kemudian, entah kenapa tiba-tiba saya lalu merekomendasikan boneka untuk ia beli dan dikadokan ke cowoknya.
What! Boneka untuk seorang laki-laki yang kuliah di jurusan olahraga dan berprofesi sebagai pelatih basket? Gak salah?!! Aneh?
Aneh memang. Tapi saya lebih suka menyebutnya unik. Bayangkan jika selama ini kita (saya dan kamu2 yang cowok) selalu mendapat hadiah yang itu-itu aja. Misalnya komik, coklat, novel, replika mobil F1, dan lain sebagainya yang tidak jauh-jauh dari itu semua tiba-tiba dapat kado boneka dari pacar kita. Kita terkejut... Dan ditengah-tengah kebingungan kita, si gadis bilang, “anggap aja boneka itu adalah aku. Jadi tiap malem kamu bisa nyubitin pipiku sambil meluk aku semaleman.”
Mendengar itu, pastinya kita jadi ngerti bahwa dia selalu ingin ada untuk kita. Bahwa bukan seberapa mahal dan bagusnya kado tersebut, tapi seberapa bernilainya dia dapat mewakili perasaannya. Bahwa ada pula sebentuk harapan yang dia bawa dalam kado itu. Yakni, dia ingin selalu ada disekitar kita...
Menemani, mendegar, dan tersenyum sebagaimana boneka beruang berwara Pink itu. ^^
Syah, Surabaya
menarik
BalasHapusmas, kado buat bu dokter kemarin bagus banget... ^^
BalasHapus